Profil Ibnu Taimiyah, Tokoh Intelektual Reformis Ekonomi Islam
Istilah Ekonomi Islam klasik digunakan oleh para ilmuwan untuk menandai masa perkembangan pemikiran Ekonomi Islam sebelum masa Adam Smith. Pada Fase ketiga Ekonomi Islam klasik banyak dilakukan penerjemahan ulang dan transmisi ilmu Ekonomi Islam oleh sarjana-sarjana Barat. Pada abad ke-12 sampai 15 Masehi peradaban Barat telah menjalin kontak intensif dengan peradaban Islam dan mereka tertarik mempelajari karya-karya ilmiah Islam. Pada masa itu banyak karya ilmiah Islam dibawa ke Eropa.
Salah satu tokoh Ekonomi Islam pada masa Ekonomi Islam klasik fase ketiga adalah Ibnu Taimiyah. Ibnu Taimiyah terlahir pada tahun 1263 Masehi di Harran Syria, salah satu wilayah di negara Turki saat ini. Ibnu Taimiyah terlahir dengan nama Taqi Al Din Ahmad Ibnu Al Halim. Arif Hoetoro menyebut Ibnu Taimiyah sebagai cendekiawan muslim yang paripurna, artinya di dalam diri Ibnu Taimiyah terdapat tiga kepribadian sekaligus, yaitu sebagai tentara perang, sarjana radikal, dan intelektual reformis. Bagaimanakah sepak terjang kehidupan Ibnu Taimiyah?
Sebagai tentara, Ibnu Taimiyah ikut berperang melawan serangan bangsa Mongol dari arah Timur selama Pasukan Salib mengintai wilayah Mediterania dari arah Barat. Semangat mujahidnya selalu berkobar manakala wilayah Islam diduduki oleh bangsa-bangsa asing yang ingin mengambil alih kekuasaan Islam. Selanjutnya, sebagai seorang sarjana radikal, Ibnu Taimiyah mengkritik pedas pola pengajaran pendidikan Islam yang pada waktu itu tidak memiliki kemajuan berarti. Kelak, kritik Ibnu Taimiyah ini mampu mempengaruhi perkembangan karya ilmiah Islam sampai empat abad berikutnya.
Kemudian sebagai intelektual reformis, Ibnu Taimiyah tidak pernah berhenti melawan penyakit sosial di masyarakat dan membantu penyelesaian permasalahan politik yang timbul pada masa pemerintahan saat itu. Karakter Ibnu Taimiyah yang suka mengkritik kebijakan pemerintah secara keras menjadikannya sering mendapat hukuman di penjara. Sejarah telah mencatat penjara Damaskus adalah tempat yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan Ibnu Taimiyah. Meski hidup mendekam di dalam penjara, Ibnu Taimiyah tidak lantas berhenti berpikir karena dari sanalah ia berkarya lebih produktif.
P3 Rev. Islam dan Dasar-Dasar Ekonomi
P4 Rev. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islami
P5 Islam dan Konsep Harta Kekayaan
P7 Islam dan Belanja harta (konsep perilaku konsumsi)